Mengapa Gubernur Jakarta baru mengeluarkan surat edaran yang (dianggap) konyol?
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Pendidikan
2. Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya
3. Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual.
Pada hari Rabu, 31 Januari 2018, akan terjadi Gerhana Bulan Total (GBT) di wilayah Jakarta yang bertepatan dengan fenomena Supermoon dan Blue Moon. Awal GBT diperkirakan terjadi pukul 19.51 WIB, dengan puncaknya pada pukul 20.29 WIB, dan berakhir pada pukul 21.07 WIB. Terkait dengan fenomena tersebut, harap lakukan hal-hal berikut:
1. Kadisdik, harap menyebarkan edaran kepada sekolah-sekolah berisi informasi tentang fenomena gerhana bulan disertai dengan himbauan kepada guru untuk menjadikan fenomena ini sebagai media pembelajaran dan mendorong minat siswa mempelajari sains, serta mensyukuri anugerah dan mengagumi kebesaran Tuhan.
2. Kadisparbud, harap menyiapkan fasilitas dan dukungan di tempat-tempat wisata di bawah pengelolaan Pemprov yang dapat dljadlkan titik pengamatan gerhana bulan bagi warga Jakarta
3. Kabiro Dikmental, harap menyebarkan edaran kepada masjid-masjid berisi informasi tentang fenomena gerhana bulan disertai ajakan dan panduan untuk menunaikan shalat gerhana secara syar’i.
Terima kasih
Anies Baswedan
Actually.. surat edaran itu tidaklah konyol bagi para penganut Islam. Malah keberadaan pemimpin Islam seperti itulah yang diharapkan keberadaannya untuk mengakomodir ‘kebijakan konyol’ bagi para penganut sekuler liberal. Bagi umat muslim, hidup bukan sekedar mengurusi hal-hal yang sifatnya material semata, tapi juga spiritual. Fenomena alam super blue bloodmoon akhir bulan Januari lalu adalah sebuah fenomena keagungan Sang Pencipta, Allah SWT yang langka kemunculannya. Bagi kaum relijius.. hal tersebut adalah sebuah cara untuk mengagumi, mengakui keberadaan Sang Pencipta melalui fenomena alam yang terjadi.
Sumber Gambar: solopos
Pun korban berjatuhan dalam proses pembangunan insfrastruktur yang terjadi dan jebolnya Bendungan Katulampa sehingga terjadi banjir dan longsor serta diprediksi akan berakibat pada beberapa wilayah Jakarta bagi umat Islam adalah sebuah peringatan bagi ulah manusia yang tidak mengindahkan aturan-Nya. Apa hubungannya fenomena alam dan korban berjatuhan dalam proses pembangunan insfrastruktur dengan perilaku manusia? Pemikiran sekuler liberal takkan mampu menjangkau hal-hal di luar akal atau hal-hal yang semata-mata terlihat panca indera. Bagi kaum relijius… ada hal yang lebih dalam lagi dalam memaknai sebuah peristiwa. Ini bukan soal bagian dari mayoritas atau bukan. Sebab mayoritas saja belum tentu memiliki keyakinan yang sama. Namun keyakinan akan adanya sebab akibat yang muncul dari perilaku manusia dan jatuhnya para korban. Contohnya, perilaku serakah mengakibatkan pembangunan proyek infrastruktur dikerjakan asal-asalan alias banyak mark up anggaran lalu material yang digunakan tidak sesuai standar kualitas memadai. Sehingga sebuah proyek infrastruktur jadi mudah jebol.
Sumber Gambar: WAG Citizen Journalist SPI
Apakah kemudian jika ada surat edaran yang mengingatkan keberadaan Allah SWT menjadi konyol?! Ingat Allah SWT berarti ingat akan adanya pengawasan tanpa perlu “dipelototin” bos.. so takkan berani mark up anggaran sebuah proyek pembangunan infrastruktur.. karena yakin ada Sang Maha Kuasa yang Maha Melihat, Maha Perkasa, Maha Kuasa atas segala sesuatu.. Ia juga Maha Lembut dalam memberikan peringatan-Nya.. hanya mereka yang masih memiliki iman dan takwa mau membuka hati dan pikiran saat terjadi berbagai fenomena alam dan korban berjatuhan dalam proses pembangunan insfrastruktur yang terjadi akhir-akhir ini.
Sumber Gambar: WAG Citizen Journalist SPI
Kebijakan konyol? Nope. So logis… tidak ada cara lain yang lebih masuk akal dalam melawan keserakahan selain mengembalikan fitrah manusia ke dalam kehidupan relijius… kalaupun punya rejeki berlebih, ada hak orang lain disana.