Suara MAKI  

Peristiwa di Mesjid Al Aqsa: Say No to Israel, Boikot Telkomsel

Mesjid Al Aqsa diperebutkan! Memang sejak lama mesjid suci ini penting bagi umat muslim, Kristen maupun Yahudi. Dari sisi kesejarahan, orang Arab Palestina merasa lebih berhak atas Mesjid Al Aqsa. Sementara itu, pendiri Israel sejak tahun 1948 memang sudah melakukan Yahudinisasi di sekitar Yerusalem Timur termasuk kompleks Mesjid Al Aqsa. Selama dua minggu ini umat muslim berumur kurang dari 50 tahun dilarang melakukan ibadah di mesjid Al Aqsa. Gegara ada peristiwa kematian dua orang polisi yang ditembak mati oleh 3 orang Arab Palestina. Peristiwa ini tidak dianggap sebagai kriminal murni oleh pihak Israel namun dipolitisasi. Sejak saat itu dipasang alat pemindai metal di gerbang masuk kompleks Mesjid Al Aqsa. Serta petugas keamanan bersenjata akan mengawasi siapapun yang masuk mesjid itu. Pada hari Kamis, 27 Juli 2017,  pihak Israel melepas alat pemindai metal dan keamanan bersenjata.  Umat muslim langsung merayakannya dengan sholat Ashar berjamaah. Lalu melakukan sholat Jumat pada 28 Juli 2017. Namun tragis, shalat Jumat itu tiba-tiba saja dibubarkan dengan berondongan senjata, demikian diberitakan Kompas, Sabtu, 29 Juli 2017.

Sumber Gambar news

Suara MAKI  

Telkomsel, Pelayanan Ndeso Mimpi Menjadi Penggerak Ekonomi Dunia Digital

Pernah merasa bosan karena tidak dipercaya? Yeah.. apa karena pernah berbohong sekali dua kali? Bukan berarti jadi pembohong atau penipu atau bahkan penjahaaaatt.. Well.., gara-gara sebuah musibah kecil dalam perjalanan mudik Bandung- Semarang.., harus urus nomerku yang udah dikenal sampai ke luar negeri itu ke Grapari Tel***nyet. Berkata jujur bahwa ini terkait pekerjaan.. eh eh kok masih aja diajukan banyak pertanyaan dan bisa terjawab semuanya tapi masih saja dipersulit.. Hellooooowww… ini tugas Negara looh.. Yup.. bahwa apa yang menjadi masalah pada akhirnya bukan sekedar dokumen apa saja yang harus disiapkan? Tapi masalah jati diri, pekerjaan dan seluruh kehidupanku seolah dipertanyakan. Apa-apaan?! Untungnya pulang ke Jakarta bisa diurus, nomerku kembali lagi..itu pun setelah melalui beberapa tahap “interogasi”.. Padahal Cuma urusan nomer HP tapi prosedurnya melebihi urusin birokrasi perijinan pemerintahan di indonesia yang terkenal paling rumit sedunia . Itupun bukan nomer penjahat looooh…well, ok, kalau tel…nyet berargumen mengenai kerahasiaan dan keakuratan data untuk menjaga privasi pemilik nomer. tapi apakah Tel***nyet tidak paham bahwa SOP atau aturan tidak harus diberlakukan secara kaku? ada yang namanya diskresi. Sehingga tidak ada alasan bila sudah ada jaminan yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, logika dan nurani maka tel…nyet harus mengeluarkan diskresi untuk saya. Sungguh kebodohan dan ketidakpedulian  perusahaan ini tergambar dari sikap FOS (Front Office Supervisor) Cabang Semarang saat saya menjelaskan keurgensian nomer itu harus buru-buru diambil. “Ya kalau disalahgunakan.., silakan tuntut saja kami”. Edan. Ingin menyudahi saja urusan dengan provider ini. Namun apa daya.. masa Cuma gara-gara EGO… lalu para klien dan calon klien disana sini jadi kebingungan?!

 

No More Posts Available.

No more pages to load.